Oct 27, 2016

life lately



  • I'm on my last semester woohoo!! There's still 3 classes to attend every Saturday, but no more Online Class! and dealing with my Final Paper. Due? December!
  • I have a super crazy group of class mate. They're cheer up my every Saturday. Sedih juga bayangin kalau kebersamaan menghabiskan malam minggu di kampus tinggal hitungan jari.
  • Watching new series and fall in love with it. Judulnya This is Us.
  • Enjoying 2 Broke Girls. Yeah I know it's late.
  • Need a new laptop. Tapi ga punya uang cukup :(
  • Still recovery from drama mellow mellowan nikahan Kiki.
  • Not communicate really well with Kiki like we used to be. Kinda awkward. Makin baper deh guwee..
  • Not really enjoying my teamwork's current situation, I think it's suck!
  • Looking forward to November! Nonton Kodeline, Jogja trip, dan Sigur Ros di Fort Canning - SG!
  • Boyfriend situation? Dilema. Masuk ke fase dimana I keep questioning is he the one? Am I ready to spent the rest of my life with him? Am I being totally honest with him or even myself?
  • Excited to try on my new customize swimsuit this weekend.
  • Mom is in town. How can I handle it? Any idea?

Your wish is granted!

Kita semua pasti punya keinginan. Kita semua pasti punya keinginan yang selalu disisipkan dalam setiap do'a yang kita sodorkan pada-Nya. Entah itu impian dalam percintaan, rejeki, peluang, keluarga atau apalah lagi yang lainnya. 

Have you ever think "what if my dreams come true?" Siapkah kita jika keinginan itu terwujud?

Akhir - akhir ini saya cukup sering mendengar curhat - curhatan atau sekedar cerita - cerita tentang orang yang mengeluhkan keadaanya saat ini.

Teman saya, -sebutlah F- kini hamil. Kehamilan ini sudah dinantikan dan diidamkan cukup lama sekitar 7 tahun. Kini hampir tiap hari dia selalu telat, bolos tanpa kabar, dan mengeluhkan kondisi dan efek dari hamilnya.Well, mungkin hormonal.

Atasan teman saya, -sebutlah AY-,terpilih untuk menduduki jabatan yang cukup bergengsi di kantor saya. Jabatan yang tentu dia, bahkan semua orang mungkin impikan. Kini, hubungannya jadi renggang dengan tim-nya, hampir dimusuhi semua anggota bagiannya karena dianggap otoriter, hanpir setiap hari pulang larut, hampir setiap minggu dinas luar kota, hampir setiap saat curhat keluh kesah di Path, sudah jarang ketawa tiwi di kantor.

Terakhir, tetangga kosan yang juga temen kantor saya. 3 bulan terakhir ini dia kembali duduk di posisi teknis. Sebelumnya dia memang di posisi teknis, namun sempat di oper untuk pindah ke posisi sekretariatan selama hampir 1 tahun. Dia bilang, dia selalu sisipkan do'a agar bisa kembali ke posisi teknis. Kini, hampir 3 bulan sudah dia kembali di posisi yang ia do'a kan tsb, namun sering sekali mengontak saya untuk sekedar mengeluh capek, mengeluh kesal karena lembur, kesal karena tim kerjanya lelet, kesal karena jadi jarang ke mol, dan kesal kesal lainnya.

One day akhirnya saya nyeletuk, "Ini bukannya posisi yang kamu pengenin dari dulu ya? Kok udah dikabulin malah ngeluh?"

Dia diem aja sambil senyum senyum. Mungkin malu, mungkin bingung harus jawab apa.



Jadi, apakah kita bener bener sudah siap ketika impian kita dikabulkan?

Jangan lupa bersyukur :)

Oct 1, 2016

Demotifasi?

dua tahun dan 11 bulan.

Cukup membuat seorang Dini Akbari akhirnya ngalamin yang orang orang sebut "demotivasi kerja".

Terdengar cengeng, tapi memang ternyata ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi seseorang sampe dia mengalami yang namanya males kerja..males ke kantor..males mikir kerjaan. Well, ya itu..kurang atau turun nya motivasi buat kerja, bahkan buat sekedar berangkat ke kantor.

Buat saya, faktor itu adalah tim.

Walaupun bukan low point of my work life, tapi saya cukup down dengan hal hal yang terjadi belakangan ini. 

Tim kecil yang hanya ber anggotakan 5 orang aja, bikin baper-nya setengah mati. Komunikasinya ga ada, well at least with me. 

Sepertinya saya hanya jadi pelengkap saja, kayak bawang goreng di sebungkus indomi goreng. Ga dipake pun gpp, ga bikin indomi jadi kurang enak juga kok.

Mandek.

Mentok.

Ga berkembang,

Situasinya sih dinamis, tapi kerjaannya enggak.

Get me outta here.






Aug 7, 2016

Pertemanan yang itu

Promised myself that this is gonna be my last post talking about this issue.
Berapa kali memang saya sering menceramahi diri sendiri dengan kalimat pasrah " ya udahlah..its time to moving on"

Tapi entah kenapa keegoisan itu masih cukup besar untuk sekedar pasrah. Walaupun memang keadaan ga akan mungkin bisa kembali seperti dulu lagi. Susah payah saya mencoba membongkar ingatan tentang apa yang sebenarnya terjadi, apa akar masalahnya, apa yang memulai hingga jadi seperti ini. tapi nihil, tetep ga ketemu..

Percakapan yang kadang muncul pun jadi terkesan basa basi dan fake abis. Dan saya ga suka. Jadi lebih baik saya stay silent aja dibanding harus basa basi. Suatu hubungan memang ga boleh dipaksakan, Ga boleh hanya satu pihak aja yang berjuang, harus sama sama. And i'm done. Sudah cukup rasanya berjuang untuk selalu memulai komunikasi, entah hanya sekedar menanyakan kabar, atau topik singkat lainnya. Mungkin memang saya bukan teman yang baik atau teman yang cocok.

Pada akhirnya, saya selalu berpegang pada "Some talk to you in their free time, and some free their time to talk to you". Cukup itu saja yang dijaga. Yaaah, walaupun kalau ngeliat update-an sosial media masih bete juga kadang kadang hahahaha sosial media emang penyakit :D

Maybe i'm not an easy person to be friends with :)

That's why I keep it simple from now on. Saya sudah cukup dewasa untuk bisa membedakan mana temen yang emang buat have fun ketawa tawa bareng doank, mana temen yang bisa diajak sharing pikiran, dan mana temen yang bisa diajak susah bareng.

Mark Twain said, 

"The more you growing up, your circle of trust is getting smaller".




Jun 30, 2016

SG : It is love at first sight

Dengan sebuah perencanaan yang impulsif, akhirnya berangkat juga ke Singapore sama Mutya. Bener bener sebuah perjalanan yang impulsif, bergerak hanya dari kalimat "Un, bosen. Singapur yuk". Berbekal tiket PP 800rb, hotel 600rb, dan sangu 600 rb (include makan dan transport), berangkatlah kita. HORANGKAYAH!

This is my first, and I fallin, so hard for this city. 

Negara ini sangat memanjakan pejalan kaki, super clean, no traffic, a lot of foreigner, and super clean. I need to write ,super clean, twice, cause it is! Walking around is the best way to appreciate quirky spots in Singapore. the country is small and nicely laid out. Navigating your way is conveniently effortless. plus, I feel spoiled to be pedestrian here. 

In two days, we walked for almost 90.000 steps, thanks to Nike Apps for tellin' us. Naik taksi disini mahal, naik bus ga ngerti, jadi naik kereta api adalah satu satunya pilihan terbaik. Jarak antara satu peron ke peron yang lain pun lumayan sis..that's way we made it thousands steps.







Tiket pesawat ke SG jelas lebih murah daripada Jakarta kemana mana dalam negeri. Tapi living cost nya emang lumayan. I surely can imagine one day make living in this country.

Mar 17, 2016

the power of compliment

Jangan meremehkan kekuatan sebuah pujian.

Sedikit cerita, hari itu saya sedang baper se-baper baper nya ke si bos. Padahal, menurut tim saya termasuk orang yang paling deket dan paling bsia nge-handle moody nya si bos. Sebenernya kebaperan ini udah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu sih, tepatnya sejak dia "terpaksa" menjabat posisi yang ditinggalkan om Jo. Secara langsung ga langsung ini tentunya sangat berefek ke kinerja dan koordinasi tim, tapi ya dengan upaya optimal, syukurnya kerjaan dan program program yang sudah direncanakan tetap bisa berjalan. Selama ini memang kebaperan ini saya simpan untuk konsumsi sendiri saja, karena yaaaaa, buat apa sih kesusahan dan kesensian lo dibagi bagi...jangan jangan nantinya malah bikin orang lain susah. Tapi, karena suatu hal yang menuntut koordinasi, mau ga mau saya share lah tentang kebaperan ini kepada mba Angel yang ditunjuk untuk kerjain program bareng.Untungnya dia mengerti dan ternyata menyimpan kebaperan yang sama. Hahahaha...

Ternyata memang setiap orang menyimpan kebaperannya masing masing. Dan menanganinya dengan cara yang masing masing jugak. Untungnya, saya adalah tipikial orang yang ga pendendam. Tipikal yang cenderung cepet lupa sama hal hal yang bikin marah atau bete. Kecuali kalo ada yg ngingetin. Ahak!

Eniwei, setelah seharian uring uringan dan overthink sendiri, bad day hari itu ditutup dengan hal manis. A compliment.

"Mbun, qtel kemaren ngobrol ama wartawan bisnis indonesia trus dia nanya nama anak humas yang tinggi pake kacamata itu siapa..katanya mukanya nyenengin banget, senyum terus trus kayaknya ramah banget sama orang"


Memang kadang kita suka kurang ngeh sama tindakan dan ucapan kita. Seorang teman pernah berkata, itulah mengapa kita harus berpikir sebelum ngomong dan bertindak. Karena kita ga tau bagaimana efek nya ke orang lain. So, be nice is really important.

Kadang ego atau gengsi seseorang bisa menahan dia untuk memberikan pujian ke orang lain. Jujur, Saya sendiri pernah mengalami itu. Misal,gengsi rasanya kalau harus muji sepatu baru teman ketika saya pun menginginkan sepatu itu namun ternyata lebih cocok jika dia yang pakai. Atau gengsi rasanya ketika muji rambut baru pixie cut seorang teman, yang membuatnya way way more beautiful, hanya karena cewe ini memang cantik dan it suit her very well. Atau gengsi muji kerjaan temen yang memang oke dan efisien, just because you think anyone can do it. Dan banyak gengsi - gengsi lainnya. Compliment, sekecil dan sesederhana apapun itu, pasti pasti dan pasti akan buat orang yang dipuji tersenyum dan senang. So, bikin orang laiun seneng juga ada pahalanya kan :) Asal jangan muji hanya untuk basa basi atau bohong. Well walaupun ini kadang perlu kalo lagi sosialisasi di lingkungan baru. Oops :). But don't do this to your friends. Bagus ya bagus, kurang bagus tetaplah kurang bagus. Tinggal masalah mengemas ucapannya aja biar ga menyinggung.

Sampe sekarang, I don't even know siapa yang dimaksud Qtel, 
tapi who knows ternyata hal sesederhana itu bisa bikin saya pulang dengan senyum.

:)

Jan 21, 2016

Nyang Nyang beach

I knew this beach named Nyang Nyang from cousin's friend. Based on what I'd read in her blog, Nyang Nyang beach is one of hidden gem in  Bali. One of the "private" beach that make people have to put some effort to get there. You gotta put your step going through a cliff's edge, forest full of monkey, tracking down about 20 minutes, find a secret garden full of blooming flower in the middle, and then there you go a white sands beach. Well, at least that's what I can resume from her blog. 

A Secret garden in a hidden beach. Sound contagious. That was my first thought about Nyang Nyang beach from the photos I saw. Before we came to the beach.

So, when we've got to spent our new year's eve in Bali again, I feel so curious to visit this beach. Well, I curious about the secret garden firsts. We drove about 1 hour from Seminyak to Uluwatu. Waze is really helpful. The track to the location from there, though. Follow the route straight to Uluwatu Luhur temple, before reaching the temple, we'll find Jl. Batu Nunggalan. Turn left and follow the road until you find a villa's parking lot. Tricky it is. I got to asked the villa workers to show me which way to go down there. 

There's a signboard leading to the trek saying "To the beach". Offers a fascinating view of the Indian Ocean from the edge of the cliff. Walking down from the cliff's edge to the beach would take about 20 minutes, but the precipitous trek between the trees might slow you down a bit. Not to forget the monkey. Then you find the beach.




But sadly, we couldn't find the secret garden they've been telling about. I asked the Balinese girl at the beach, they said they couldn't find it either. So we think that maybe because its super late summer, so the flower's didn't bloom. So sad. We just spent about an hour at the beach. The sun's shining super bright that day. We couldn't find a best spot to sit and relax because most of the trees has been cutting down. We decided to going back and  thinking about going to Greenbowl beach instead. Looking up to the cliff and we both said "this is not gonna be as easy as going down".

We got lost. 

Going up is really a different story. We got lost in the middle of forest, finding our way back to the edge and there's no one around. Sweats everywhere, we don't have any water's left, and the power going low. There's a moment when I felt like I cant make it through this. I finally said the - Ay aku capek banget asli - to him. He didn't reply, We stop and take a break a lot. I knew he's tired too, I think he didn't wanna said it because it would make me more hopeless. He just said " Tunggu sini, aku cari jalan". Then I just followed him.

One hour later. We made it to the top.

Blister's everywhere in our foots. We got super thirsty but no water's around. 

"Balik yuk". 

There's no Greenbowl anymore in our agenda, and we're so gonna forget about this Nyang Nyang beach. I think the beach is overated. I find it similar as Klapa Beach. I'm not coming back,


Jan 14, 2016

about two thousand and 16

another year

another resolutions



nothing in particular. 

Lulus kuliah tepat waktu tanpa masalah
Semester 1 selesai dengan baik. 2016 akan diisi dengan semester 2 dan semester 3. If everything goes well right on time, I'll have my title in the beginning of 2017. Amien to that!

Sukses nabung (forever resolutions)
Me and him make a simple plan this year. A joint account. So we're gonna post a million each month from our salary to one account. It may not be spent, unless its emergency. I think its really important so that we (me, especially) can learn how to commit in our financial balance.
Despite of, I do it myself too. Disamping pengeluaran untuk kuliah, nyokap, sehari hari, tagihan tagihan, I should be able to save. Come on Din!! *keplak kepala sendiri*

Kerjaan lancar tanpa drama
Baik drama sama teman kantor, drama kerjaannya dan drama drama lainnya.

Tenang.
I need to keep calm. In anything. 
Ga meledak ledak lagi, ga ceroboh, ga sembarangan nyeletuk. Think before speak.

Sehat!
Akhir tahun kemarin, saya yang awalnya cuma nemenin si mas ke dokter gigi ,dia sudah terjadwal untuk operasi giginya yang impaksi, akhirnya malah jadi ikut perawatan pembersihan karang gigi. Namun, ketika pembersihan karang gigi dilakukan, tak sengaja menyenggol gigi tambalan depan saya hingga rusak. Akibatnya tambalan itu harus diganti dengan yang baru. Namun, 2 hari kemudian, saya tiba tiba demam dan pipi sebelah kanan saya bengkak disertai rasa nyeri yang bikin ga nyaman. Saya lalu kontak dokter, kemudian dia memberikan obat untuk membunuh bakteri yang mungkin masih tersisa. Berbekal obat ditangan, saya pede berangkat liburan tahun baru dengan pipi yang masih bengkak sebelah. I swear to God I looked super hideous. Tapi perubahan tidak terjadi, saya terpaksa melewati malam tahun baru dengan kompres di pipi kiri dan antibiotik dan tidur. Pagi di tanggal 1, saya kembali kontak dokter Retno dan memfoto bagian dalam bibir saya yang muncul bengkak seperti berisi cairan. Dokter menyuruh saya untuk segera mencari dokter gigi setempat untuk dilakukan trepanasi atau pengeluaran cairan.Benar saja, setelah tindakan trepanasi dilakukan, pipi dan kondisi mulut saya perlahan membaik. Setidaknya sudah bisa senyum lagi kalau difoto. Sesampai di Jakarta, saya langsung meluncur ke praktek dokter Retno sambil membawa rontgen gigi saya tahun 2014.

Eng Ing Eng...she found a cyst!

Yep, kista di gusi atas, dekat cuping hidung. And its quite a big. Harus dioperasi.
So, tepat ditanggal 10 januari, I did a small surgery to get my cyst removed, and it costs me almost 11million rupiahs. But, thanks to my super insurance, I didn't pay anything, but no longer insurance cover for my dentist, internist, and any other regular check up doctor for the rest of 2016. Karena itu saya harus tetap sehat!Sakit itu mahal..aselik! Selain itu yaaaaa siapa sih yang mau sakit, sangat super ga enak.