Kita semua pasti punya keinginan. Kita semua pasti punya keinginan yang selalu disisipkan dalam setiap do'a yang kita sodorkan pada-Nya. Entah itu impian dalam percintaan, rejeki, peluang, keluarga atau apalah lagi yang lainnya.
Have you ever think "what if my dreams come true?" Siapkah kita jika keinginan itu terwujud?
Akhir - akhir ini saya cukup sering mendengar curhat - curhatan atau sekedar cerita - cerita tentang orang yang mengeluhkan keadaanya saat ini.
Teman saya, -sebutlah F- kini hamil. Kehamilan ini sudah dinantikan dan diidamkan cukup lama sekitar 7 tahun. Kini hampir tiap hari dia selalu telat, bolos tanpa kabar, dan mengeluhkan kondisi dan efek dari hamilnya.Well, mungkin hormonal.
Atasan teman saya, -sebutlah AY-,terpilih untuk menduduki jabatan yang cukup bergengsi di kantor saya. Jabatan yang tentu dia, bahkan semua orang mungkin impikan. Kini, hubungannya jadi renggang dengan tim-nya, hampir dimusuhi semua anggota bagiannya karena dianggap otoriter, hanpir setiap hari pulang larut, hampir setiap minggu dinas luar kota, hampir setiap saat curhat keluh kesah di Path, sudah jarang ketawa tiwi di kantor.
Terakhir, tetangga kosan yang juga temen kantor saya. 3 bulan terakhir ini dia kembali duduk di posisi teknis. Sebelumnya dia memang di posisi teknis, namun sempat di oper untuk pindah ke posisi sekretariatan selama hampir 1 tahun. Dia bilang, dia selalu sisipkan do'a agar bisa kembali ke posisi teknis. Kini, hampir 3 bulan sudah dia kembali di posisi yang ia do'a kan tsb, namun sering sekali mengontak saya untuk sekedar mengeluh capek, mengeluh kesal karena lembur, kesal karena tim kerjanya lelet, kesal karena jadi jarang ke mol, dan kesal kesal lainnya.
One day akhirnya saya nyeletuk, "Ini bukannya posisi yang kamu pengenin dari dulu ya? Kok udah dikabulin malah ngeluh?"
Dia diem aja sambil senyum senyum. Mungkin malu, mungkin bingung harus jawab apa.
Jadi, apakah kita bener bener sudah siap ketika impian kita dikabulkan?
Jangan lupa bersyukur :)