Apr 5, 2013

sudah waktunya atau belum waktunya?

kemarin malam saya sempat membaca salah satu blog hasil nemu di timeline twitter. Ada beberapa kata yang ia tulis di blog itu yang lumayan membuat saya berpikir. I am not a good writer, I read people stuff and kinda find it describe my current situation and write that on this blog with my own comment and adding. People might find it weird, but hey this is my blog we're talkin' about. Theres X button you can click on that upper right corner if you don't like :')

Saya memulai tahun ini dengan mimpi,

Mimpi bahwa tahun ini akan membawa dan menjadikan saya seseorang yang lebih dicintai. Bukan oleh orang terdekat, tapi oleh diri sendiri. Karena yang paling menentang diri saya adalah diri saya sendiri.
Saya selalu merasa apa yang saya lakukan tidak pernah cukup baik untuk dapat dibanggakan. Apa yang saya lakukan tidak cukup membuat saya menjadi manusia yang lebih dihargai. Saya merasa apapun yang saya lakukan tidak pernah cukup.

Kadang mereka tidak mengerti, ya memang ini semua adalah proses yang harus saya hadapi sendiri. Tidak perlu dimengerti, karena setiap orang memiliki hal - hal dalam dirinya yang akan susah untuk dimengerti oleh orang lain.Tapi memang pada halnya,memutuskan untuk memiliki mimpi memang ternyata lebih gampang daripada merealisasikannya. 

Orang terdekat saya memang sering kali menyarankan saya untuk mengurangi ke over think-an saya, mengurangi kadar (terlalu) peduli kepada orang lain tanpa peduli apa itu akan menyusahkan saya atau tidak. Memerintahkan saya untuk stop mengutamakan bahagia nya orang lain, stop making everybody believe i'm happy and really really start to make my self happy. And I'm gonna always defend by saying " bukankah kita hidup untuk memberi kebaikan buat orang lain?".Kalau saya sudah berkata seperti itu, ia akan berkata dengan tegas, "orang orang yang kamu baikin dan bikin seneng itu, akan selalu keenakan dimanja ama sikap kamu dan lupa untuk bersikap yang sama ke kamu" #DEGH!

Really, menurut saya memang kita hidup untuk memberi kebaikan buat orang lain. Masalah mereka akan berlaku sama atau tidak, itu beda kasus. But just like Joey Tribbiani said, "there's no such things as a good deeds" . Tiap kebaikan yang kamu perbuat, pasti pamrih. Think about it. really put time to think about it ;)

Anyhoo, proses mewujudkan mimpi saya diatas sepertinya tidak berjalan terlalu mulus di pengawal tahun ini. Saya yang seharusnya menjadi semakin mencintai diri justru berbalik menjadi benci dan cenderung kesal terhadap diri saya sendiri. I'm not on the best version of myself. Saya kembali ke fase dimana saya merasa semua yang saya lakukan tidak cukup baik. Saya benci mengakui kalau saya sedikit depresi. Things at work  is killing me. Things at work start to make me not me anymore. I've become a person who sit in low point of life.I've become a person who put a negative thought on everybody. Overthink on everything. I've become a person who is spirit-less. I currently not find things interesting anymore.I'm not happy.This is totally not good! i'm kinda miss my self. 

So far in my life, I've met three people who said that I am an introvert person. I acted like there's nothing  bad happen in my life and I just eat my own problem without sharing it. They said that could killin' me softly.  I used to argue by saying that its hard for me to find someone who would really listened and really really  just listen. But now I found my self starting to believe in their theory :'|

This is not good.

Apakah itu artinya saya melupakan mimpi saya?
Memutuskan memiliki mimpi memang lebih mudah daripada merealisasikannya.
Dan hari ini saya dengan lapang dada mengakui bahwa saya masih belum mampu merealisasikan mimpi kecil itu.

Suatu hari nanti.

Saya sedang berperang.Berperang dengan keadaan dan diri saya sendiri. Biasanya saya selalu menang. Kali ini juga pasti saya menang.

Pasti menang.