Dec 15, 2011

menurut saya, ucapan adalah janji :)

Beberapa waktu yang lalu saya menemukan blog salah satu comic Stand Up Comedy Indonesia, Ernest Prakasa, didalam salah satu postingnya ia membahas bagaimana ia diajarkan untuk memegang dan konsisten dalam setiap ucapannya. berikut kutipan dari postingannya ;

Seperti bocah laki2 pada umumnya, saat melewati toko mainan, saya pun merengek minta dibelikan.Pada saat itu, respon ibu saya adalah, “Iya, nanti ya”. Dan kami pun lanjut berkeliling, lalu pulang ke rumah kakak ibu saya. Saya pun lupa akan kejadian di toko mainan tadi.

Malamnya, saat ayah saya menjemput saya dan ibu saya di rumah kakaknya, saya kembali merengek di jalan pulang. “Tadi kata mama nanti, nanti, manaaa? Kapan beli mainannya?”, kira2 begitulah protes saya.

“Bener kamu tadi bilang mau beliin?”
“Iya, tapi udahlah gausah. Mainan di rumah udah numpuk pa!”
“Ya ga bisa. Biar gimanapun, kamu udah janji.

sebenarnya mungkin hal ini simple,tapi ngena banget. Apalagi buat orang yg tipikal ga-enakan dan suka kepikiran jenis saya.ijinkan saya sedikit memuji diri sendiri, namun kadang hal se simpel ini -yang mungkin menurut beberapa orang tidak sesimpel itu *baca:saya- bisa bikin hubungan anda dengan orang lain akan mengalami goncangan. Misalnya contoh kejadian perkara yang saya alami beberapa hari yang lalu. Seperti biasa jadwal pulang kantor saya pukul 17.00, namun jarang sekali kami pulang teng-go,dan pada hari itu sekitar jam 6 lewat saya sudah sampai di St.Sudirman, karena kereta pada telat,maka iseng saya bbm teman yang kebetulan akan naik rketa yang sama

saya : Eh, bareng gak? Kretanya udah di st.kemayoran..lo dmana?

si teman : Gw udah naik kopaja kok. mau nungguin gw ga? Biar bareng,kebetulan gw ada titipan nih buat lo.

saya: oh oke..gw tunggu di st.sudirman ya..gw udah disini.


Ok gw tunggu. Itu adalah sebuah janji menurut saya. Karena itulah saya mengabaikan beberapa kereta yang seharusnya bisa saya naiki untuk sampai tujuan saya,demi menunggu kedatangan si teman dan naik kreta yang sama.Namun yang terjadi adalah.. 40 menit berlalu menunggu siteman,tiba tiba ia mem-bbm saya, isinya ; "eh lo dmana?Gw udah naik nih" .BAM!! saya bingung harus jawab apa. hanya bisa diam dan yaaa ngedumel deh dikit dikit. Lalu apa lagi yang harus saya lakukan? rasanya gondoook sekali. cerita keteman saya yang lain,mereka akan berkata "nah lo bodoh,knapa harus nungguin"

Ya, karena saya sudah berjanji. Walau tidak terucap "Ok gw janji nungguin lo", tapi itu (seharusnya) merupakan invisible commitment antara saya dan teman saya tersebut.Dan akan sangat menyebalkan jika dilanggar atau tidak ditepati. Beberapa kejadian seperti "ntar gw bbm y" dan pada akhirnya tidak terlaksana pasti tak asing dan pernah kita lakukan.


Sounds so simple, yet so difficult to implement. But then again, difficult doesn’t mean impossible, rite?

so lets keep our word and promises ;)