Feb 15, 2014



entah kenapa hal ini selalu jadi issue di otak saya 6 bulan terakhir ini. Awalnya ini melintas karena seorang sahabat yg slalu bring this up in every conversation we had..Ternyata hal yang ia anggap hanya sebagai jokes sederhana bisa menjadi sesuatu yg luar biasa untuk saya. Turns out its true what people said about - you have no idea how a small piece of words you said can be a big damage to someone else-.

siapa yang datang dan tidak pergi..

That's a strong words. Selama saya berusaha untuk tidak pergi, selama itulah saya merasa mereka perlahan meninggalkan..Bukan karena suatu hal,namun perlahan lenyap begitu saja. Komunikasi intens, obrolan hangat, sapaan kecil sekedar bertukar kabar.. Apa yg sebenarnya terjadi? Berjuta juta asumsi asumsi bodoh menari nari dikepala..Well, the overthinking me take part on this situation. And she win.
I really don't care but care. I don't really wanna think about this but I cant helped it. Dulu saya slalu berpikir, why we should leave our comfort zone? Why dont we make another comfort zone and keep both occupied?. 

or..
Do I really have to leave that comfort zone?